WIRO SABLENG
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : 113 LORONG KEMATIAN
DALAM episode sebelumnya, "Bendera Darah" dan "Aksara Batu Bernyawa", diceritakan bagaimana Sinto Gendeng muncul di malam buta ketika Wiro Sableng secara tidak terduga dibokong oleh salah seorang anggota komplotan manusia pocong. Sebuah bendera darah menancap di dada Wiro. Di tempat itu hadir Wulan Srindi murid Perguruan Silat Lawu Putih yang mengaku sebagai murid Dewa Tuak dan tengah mencari Pendekar 212 sehubungan dengan ikatan jodoh di antara mereka. Selain Wulan Srindi, di situ juga ada Jatilandak dan Loh Gatra yang istrinya diculik komplotan manusia pocong. Sementara itu, tanpa diketahui orang-orang tersebut, Bidadari Angin Timur dan Setan Ngompol bersembunyi dalam gelapnya malam, di balik kerimbunan semak belukar lebat. Diam-diam kedua orang ini mengikuti semua apa yang terjadi di tempat itu.
Walau Sinto Gendeng tertawa cekikikan sehabis mengerjai muridnya dengan berpura-pura hendak mencekoki Wiro dengan air kencing yang diperas dari ujung kain, tak seorangpun mau ikutan tertawa. Jangankan tertawa, senyum saja tak ada yang berani. Mereka semua tahu kalau si nenek punya adat dan sifat aneh. Sekali marah Sinto Gendeng bisa melabrak semua orang yang ada di tempat itu. Apa lagi tadi dia sudah m
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #138 : Pernikahan Dengan Mayat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Ide terciptanya blog ini adalah ketika mendengar istilah sarno di masyarakat sekitar. Namun SarNo di sini bukan berarti "saraf'e keno", namun SarNo disini adalah sebuah singkatan dari kata "Sarwo Ono". "Sarwo" yang berarti serba dan "Ono" yang berarti ada. Walaupun di blog ini belum banyak postingan sehingga mungkin akan membuat kekecewaan di benak para pembaca, namun kami berharap ke depannya blog ini akan memuat lebih banyak informasi yang sekiranya bermanfaat di masyarakat. Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar