Rabu, 05 September 2012

Sendang Ngembel, Peninggalan Yang Terlupakan



Mendengar kata "SENDANG" pastilah akan terpikir kata "MISTIS", "ANGKER", "HOROR", "PESUGIHAN", dan lain-lain. Memang kebanyakan yang namanya sendang sangat identik dengan ritual-ritual seperti: pesugihan, mencari nomor togel, ritual paranormal, dan lain-lain. Begitu juga dengan sendang yang satu ini, namun jika ada yang mendatangi untuk keperluan ritual ataupun ziarah saya yakin hanya satu atau beberapa orang saja (kecuali warga setempat). Mungkin di karenakan sendang ini sangat-sangat asing di telinga masyarakat awam, berbeda dengan sendang Kasihan ataupun sendang Kota Gedhe yang sangat ramai di kunjungi.

Itulah Sendang Ngembel, sendang yang terletak di Dusun Beji Wetan, Desa Sendangsari, Kec. Pajangan, Kab. Bantul, DI Yogyakarta ini sangat vital keberadaannya bagi warga sekitar. Dikarenakan dari sendang inilah sebagian besar pasokan air berasal. Apalagi di sekitar sendang merupakan tanah berkapur yang relatif kering. Menurut sumber setempat, Sendang Ngembel ini tidak pernah kering meskipun pada saat musim kemarau.

Kondisinya?
Narsis dulu ah...
Sendang yang merupakan mata air alami ini ketika kami singgahi masih terlihat sangat asri tanpa adanya dinding beton yang mengelilingi area sendang tersebut. Sendang ini di kelilingi oleh pohon-pohon yang relatif tinggi (kelihatannya sih pohon gayam, lupa sih :p) sehingga menimbulkan suasana sejuk saat disinggahi. Dan jika diperhatikan lagi di sebelah barat daya sendang ini terdapat nggejlik (pintu air) yang digunakan sebagai saluran irigasi ke areal persawahan warga setempat.
 
Di Sendang Ngembel ini terdapat semacam pulau di bagian tengahnya, untuk menuju pulau ini dapat melalui jalan setapak kecil yang terdapat di bagian barat pulau. Di pulau tersebut terdapat tiga buah pohon cemara yang tumbuh tinggi, dan di bagian bawah salah satu pohon tersebut (pohon sebelah selatan) jika dilihat sekilas mirip tempat duduk.




Di tengah pulau tersebut selain terdapat tiga buah pohon cemara juga terdapat sebuah meja batu yang berbentuk bulat dan hanya mempunyai satu tonggak penopang (kaki meja). Jika dipikir dengan logika mungkin meja batu tersebut berfungsi sebagai altar persembahan. Menurut sumber setempat sih meja batu tersebut menjadi penanda bahwa di tempat tersebut terdapat sebuah patok batu yang ditanam di zaman Ki Ageng Mangir berkuasa.
Inikah para "penunggu" altar persembahan Sendang Ngembel ?
benda mirip makam yang terdapat di tengah pulau
Oh iya, di dekat pohon cemara sebelah utara juga terdapat benda yang terbuat dari semen yang jika di lihat-lihat mirip sebuah makam (namun arahnya ke barat). menurut sumber sih tempat itu untuk meletakkan sesaji (kok tempat meletakkan sesajinya banyak banget ya?). Tapi menurut saya hal yang paling menarik adalah adanya pohon kelapa yang mirip orang hamil di sebelah barat sendang.

pohon kelapa yang mirip perut orang hamil

Menurut artikel-artikel lain yang saya baca yaitu tembi.net dan jogja.mblusuk.com di utara sendang ini juga terdapat sebuah bangunan cungkup (rumah kecil) yang digunakan untuk meletakkan sesaji dan tempat bertirakat bagi orang yang sedang berziarah. Dan mitosnya di cungkup inilah bersemayam sang penunggu sendang tersebut, Kyai dan Nyai Beji (dikenal juga dengan nama Kyai dan Nyai Temburu).

SENDANG NGEMBEL DAN LEGENDANYA
cungkup si sebelah utara sendang (foto pinjam dari tembi.net)

suasana dalam cungkup (foto pinjam dari jogja.mblusuk.com)
Sayangnya ketika kami singgah di Sendang Ngembel suasananya tak sebaik yang kami bayangkan. Berbeda dengan apa yang di ceritakan oleh jogja.mblusuk.com. Ternyata keadaannya sangat tidak terawat, air sendang sangat-sangat keruh, banyak terdapat sampah di dalam sendang, dan juga tonggak-tonggak bambu (sepertinya bekas dari karamba).

Keadaan Sendang Ngembel ketika dikunjungi tim SPSS dari jogja.mblusuk.com
keadaan Sendang Ngembel ketika kami kunjungi
Keadaan Sendang Ngembel ketika dikunjungi tim tembi.net
Sejarah
Sendang Ngembel dikenal juga dengan nama Sendang Beji, nama Beji tersebut digunakan untuk menamakai dusun dimana sendang ini berada. nama Sendang Ngembel sendiri ada sejarahnya, dinamakan Sendang Ngembel karena ketika ditemukan air sendang ini keruh bercampur lumpur (dalam bahasa jawa lumpur yang tidak pekat disebut mbel).

Sendang ini pertama kali ditemukan oleh seorang janda setempat yang bernama Nyai Sariti. Temuan Nyai Sariti ini sangat membantu kehidupan warga setempat (khususnya Nyai Sariti sendiri) terutama dalam pemenuhan kebutuhan air. Karena sumur milik Nyai Sariti hampir selalu kering saat musim kemarau tiba.

Acara Syukuran
Menurut tembi.net setiap tanggal 15 bulan Besar selalu diadakan syukuran di Sendang Ngembel. Bentuk syukurannya dengan cara membuat kenduri. Pelaksanaan acara ini biasanya dimulai jam 14.00 WIB. Syukuran wujud kenduri dengan sajian makanan utama berupa tumpeng sega megana ini dilakukan setahun sekali sebagai ungkapan rasa syukur warga atas berkah air dari Sendang Ngembel yang mampu mengairi sawah dalam areal cukup luas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar